Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berburu Buku di Gramedia Tidak Sama dengan Berburu Ubur-ubur

Halo orang baik, sudah lama tidak berjumpa. 

Sapaan di atas hanya basa basi memperlihatkan bawa pengunjung blog ini seolah banyak dan ada setiap harinya, padahal kenyataanya hampir nihil. Wkkwkw.

Banyak sekali kegiatan di bulan Februari ini yang ingin saya bagikan disini, tapi karena terlalu banyak saya memilih untuk tidak membagikan, dan memilih hanya membagikan kegiatan berburu buku.

Berburu buku di Gramedia Semesta Buku
Hasil Berburu-buku | Dokumen Nova Rio Redondo

Akhir Februari ini saya mencoba rutinitas baru zaman SMK saya, yaitu berkunjung ke Gramedia, Pandanaran, Kota Semarang.

Jika dulu saya membeli sebuah komik dan menunggu terbitan edisi berikutnya, kali ini saya melakukan sesuatu yang agak laen.

Saya mencoba berburu buku di Gramedia karena bertepatan dengan adannya diskon "Semesta Buku" saya kira saya akan cukup membeli satu buku saja.

Tapi setelah sampai sana, saya malahan ingin membeli banyak buku walaupun akhirnya cuma terbeli 4 buku saja yang total harganya sekitar 150 ribu, sangat murah bukan.

Karena pada dasarnya saya tidak suka berbelanja terlalu lama, saya belanja disana hanya membutuhkan waktu 30 menit saja termasuk jalan-jalan di lantai dua hingga memutari semua area di lantai satu.

Sedikit trik yang saya pelajari dari belanja buku adalah cobalah untuk melihat bagian terbawah dari setiap tumpukan buku.

Biasanya disana ditemukan buku yang berbeda dari tumpukan buku yang diatas. Atau saya menyebutnya adalah buku bokingan dari para pengunjung yang ingin membeli bukunya lain waktu, maka dari itu dia menyimpan bukunya dilapisan terbawah agar buku itu aman.

Sampai sekarang buku yang saya beli masih belum saya buka dan belum memikirkan kapan akan saya baca.

Terlebih masih ada banyak buku dirumah yang masih belum selesai saya baca, kemungkinan saya akan membaca buku yang baru saya beli adalah setelah leberan itu estimasi paling cepat, karena saya adalah pembaca buku yang lambat.

Berburu buku di Gramedia itu seperti petualangan mencari harta karun. Kamu masuk ke dalam toko, dan di sana, rak-rak penuh dengan buku-buku yang menunggu untuk dijelajahi. 

Kamu bisa merasakan kegembiraan saat menemukan buku yang kamu cari atau bahkan menemukan buku yang tidak pernah kamu duga sebelumnya.

Saat menjelajahi rak buku Gramedia selalu saja ada buku yang ingin saya beli namun tidak pernah bisa terealisasi. Bahkan sudah bertahun-tahun.

Salah satunya adalah buku milik Haruki Murakami, bahkan satupun dirumah saya tidak memilikinya, kalau dipikir juga harganya juga tidak terlalu mahal, mudah juga untuk didapatkan, tapi tidak tahu mengapa itu sangat sulit untuk terbeli.

Buku Haruki Murakami Gramedia Semarang
Buku Haruki Murakami | Nova Rio Redondo

Dipikiran saya selalu berkata "besok deh pasti kebeli" tapi sampai sekarang tidak dapat juga, padahal letaknya dari Saya SMK sampai sekarang juga masih sama.

Saya pernah membaca sekilas bukunya yang berjudul Norwegian Wood "Apa yang kita cari adalah semacam kompensasi atas apa yang kita terima." kata-kata tersebut sampai saya tulis di smartphone, padahal saya tidak pernah melakukan itu sebelum atau pun sesudahnya.

Jika kamu hanya membaca buku-buku yang dibaca orang lain, kamu hanya bisa berpikir seperti yang dipikirkan orang lain.

Karena saya tidak suka menulis panjang disini, udah cukup kali ya, capek soalnya. Wkwkw. Semoga harimu menyenangkan.

Posting Komentar untuk "Berburu Buku di Gramedia Tidak Sama dengan Berburu Ubur-ubur"