Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kritik Keras untuk Joki Tugas

Pandangan saya terhadap penjoki tugas selalu berubah-ubah setiap waktu, tapi walaupun selalu berubah hati kecil selalu menyuarakan dengan tipis bahwa itu tidak baik.

Mungkin jika sekedar menuliskan atau menyalin dan parafrase itu tidak menjadi masalah. Tapi untuk mengerjakan tugas sekolah atau kuliah seperti makalah dan tugas lainnya saya berpendapat bahwa itu salah.

Orang sedang ngetik jasa joki tugas
omng-omng.com
Menurut saya jasa tugas ini sama saja dengan penipuan, bahkan penipuan yang fatal dan dapat merusak masa depan diri penjoki dan pelanggan, bangsa, masyarakat, bahkan mungkin dampaknya sampai ke akhirat.

Semakin lama mungkin akan semakin susah untuk dihilangkan. Sedangkan untuk dihilangkan sepenuhnya sepertinya tidak mungkin juga.

Jika ditinjau dari sudut pandang etika. Menggunakan jasa joki tugas dapat dianggap sebagai bentuk kecurangan akademis yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Saya tidak mau menjadi oran yang sembrono. Hanya karena tidak mau atau tidak mampu mengerjakan lantas mengerjakan tugas lewat jasa joki tugas.

Ketika seseorang menggunakan jasa ini, ia tidak lagi belajar atau mengembangkan keterampilan yang seharusnya ia dapatkan dari mengerjakan tugas sendiri. Ini bisa merugikan dirinya sendiri dalam jangka panjang karena tidak memiliki pemahaman yang kuat atas materi yang dipelajari.

Untuk kalian yang selalu berbicara tentang keadilan atau berdemo atas nama keadilan, tapi masih joki tugas dengan tenang. Apakah kalian sadar?

Siswa atau mahasiswa lain yang mengerjakan tugas mereka sendiri dengan keras justru bisa kalah bersaing dengan mereka yang menggunakan jasa ini. Hal ini tidak adil bagi mereka yang berusaha keras untuk belajar dan mengerjakan tugas dengan baik.

Dengan menggunakan jasa joki tugas, seseorang memalsukan hasil karyanya sendiri dan melewati tugas sebagai karyanya sendiri. Ini merupakan bentuk penipuan intelektual yang merusak integritas akademis.

Di beberapa negara, menggunakan jasa joki tugas dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum.

Tujuan dari tugas-tugas akademis adalah untuk menguji pemahaman dan kemampuan siswa atau mahasiswa dalam materi yang dipelajari. Dengan menggunakan jasa joki tugas, tujuan ini tidak tercapai karena orang tersebut tidak benar-benar mengerjakan tugasnya sendiri.

Pendekatan yang lebih baik adalah untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada siswa atau mahasiswa yang kesulitan dengan tugas mereka. Ini bisa dilakukan melalui bimbingan dari guru atau dosen, atau dengan meminta bantuan dari teman sebaya yang lebih menguasai materi tersebut.

Singkatnya jasa joki tugas tidak baik dan melanggar hukum karena melanggar prinsip etika, keadilan akademis, integritas akademis, dan tujuan pendidikan.

Baiklah sekarang saya akan mencoba mengkaitkan dengan agama islam terkait dengan joki tugas.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa Islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu dan pengetahuan. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim."

Konsep kerja keras (juhud) juga sangat ditekankan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, 

"Dan bahwasanya tidak ada yang memperoleh (pahala) kecuali orang yang bersungguh-sungguh (berjuang)." (QS. An-Najm: 39). 

Dengan menggunakan jasa joki tugas, seseorang mungkin kehilangan kesempatan untuk berjuang dan bekerja keras dalam menyelesaikan tugasnya sendiri.

Selain itu, mengambil kredit atau pujian atas karya yang bukan hasil usaha sendiri juga dapat dianggap sebagai bentuk penipuan (ghish) dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menipu kami (berarti dia tidak menganggap dirinya bagian dari kita)."

Dengan menggunakan jasa joki tugas, seseorang mungkin terjerumus dalam perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Islam mengajarkan agar seseorang berusaha untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya secara maksimal. 

Dengan menggunakan jasa joki tugas, seseorang mungkin tidak mengembangkan kemampuannya secara optimal karena mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan tugasnya.

Sedangkan untuk penghasilan joki tugas bisa dibilang juga kontroversial, dalam Islam tergantung pada berbagai faktor, termasuk cara kerja joki tersebut dan apakah pekerjaan itu melibatkan aktivitas yang dianggap haram dalam Islam. Atau mungkin masih ada faktor lain lagi.

Jadi dalam Islam, penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan yang melanggar hukum Allah adalah haram. 

Jika jasa joki tugas melibatkan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti menyalin karya orang lain tanpa izin atau menipu dalam menyelesaikan tugas, maka penghasilan dari pekerjaan tersebut dapat dianggap haram.

Tapi mungkin jika penjoki tidak menyalahi aturan akademis atau hukum mungkin bisa dibilang halal. Tapi saya sendiri tidak yakin tentang hal tersebut coba sampaikan pendapat anda atau tanyakan kepada gurumu.

Saya kurang tahu tentang hal itu. Tapi ada suatu hadis yang berkaitan dengan penghasilan dan pendapatan harta.

“Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau yang haram.” HR. Bukhari no. 2083.

Baiklah kembali lagi ke undang-undang yang berkaitan dengan joki tugas.

Banyak perguruan tinggi memiliki peraturan sendiri yang mengatur tentang tata tertib akademik, termasuk mengenai kecurangan akademis. Jika joki tugas melanggar aturan ini, maka dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perguruan tinggi tersebut.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen: Jika seorang joki tugas merupakan seorang guru atau dosen yang melakukan joki tugas sebagai tambahan penghasilan tanpa izin dari institusi pendidikan tempatnya bekerja, hal ini dapat melanggar ketentuan dalam undang-undang ini.

Joki tugas menurut saya harus ditiadakan. Sesulit apapun tugasnya kerjakan jika susah kerjakan bersama teman atau tanyakan pada pemberi tugas atau yang lebih ahli.

Kepepet banget karena sebuah urusan bukan jalan keluar yang baik juga untuk joki tugas. Sebenarnya tidak apa-apa untuk joki tugas, tapi semua ada resikonya bukan? jika sudah siap menerima resiko di dunia atau diakhirat, silahkan saja.

Jangan salahkan dan mengeluh juga bahwa sistem pendidikan Indonesia ini tidak benar. Jangan salahkan juga jika kedepan Indonesia gagal menggapai cita-citanya, jangan salahkan juga jika korupsi terus ada di Indonesia.

Kegiatan mencontek, joki tugas, palgiat, korupsi (waktu, uang, moral, akademik) sepertinya akan sangat susah dihilangkan. Semoga kita semua terhindar dari hal tersebut.

Joki tugas tidak hanya mencuri waktu belajarmu, tetapi juga mengambil kebanggaan dari setiap hasil kerja yang seharusnya menjadi milikmu. Joki tugas adalah bentuk pengecutan diri untuk menghadapi tantangan dan belajar dari kesalahan.

Terima kasih.

2 komentar untuk "Kritik Keras untuk Joki Tugas"

  1. Betul, setuju sih dengan apa yang disampaikan, karena bentuk pembodohan.

    Tapi ini terjadi karena supply and demand.

    Penjoki salah secara moral, tapi motif ekonomi, pendapatan tambahan jadi solusi. Sebenarnya ini gak baik, ini jadi suatu pembodohan bagi si customernya. Justru bagi penjoki malah makin pintar karena ketika membuatkan tugas pasti dia akan terus belajar secara fisik tapi tidak secara moralnya.

    Masalah ini bisa diselesaikan dari sisi mental customernya ya, mahasiswanya itu sendiri. Karena selama masih ada pasar, penjoki akan tetap ada, karena motif dia banyak, ekonomi dan juga sekalian belajar (lagi). Sedangkan si customernya malah makin jadi bodoh.

    Tapi herannya, masa depan si customernya ini justru akan lebih sukses daripad mahasiswa² jujur.

    Saya punya teman yang suka sewa jasa joki, nyatanya di dunia kerja dia lebih beruntung dan lebih baik hidupnya daripada mahasiswa yang belajar jujur.

    Lalu dimana keadilan?

    BalasHapus
  2. Membaca sedikit komen mas cocoper di atas, bahwa ada orang yg lulus krn joki dan hidupnya lebih sukses, itu mingkin hanya di dunia mas. Sementara kita tahu pekerjaan ini dan cara yg dia pakai tidak dibenarkan dalam agama dan hukum. Yg artinya itu tidak halal. Kalo allah ksh dia nikmat, bisa jadi hanya supaya dia makin terlena. Dan nantinya akan makin berat pertanggungjawaban di akhirat. Aku sih ga akan iri dengan orang seperti itu

    Buat ku, pastikan kita sendiri jujur. Mau hidup susah, tapi harus jujur. Yg kita kejar bukan cuma dunia. Income berasal dari sumber haram aja aku ga berani sentuh. Takuuut mas. Kalo utk beli makan, kuatir malah jd penyakit.

    Kalo ada yg bilang kerjaan joki halal, biar aja mereka berpikir gitu. Memang hanya mencari pembenaran kan. Pdhl deep inside mereka tahu itu salah.

    BalasHapus