Sajian Drama Second Account Instagram Gen Z

Hola, amigos. Second account pada media Instagram sepertinya sudah tidak asing lagi, apalagi dikalangan Gen Z. Bahkan terkadang seseorang dapat memiliki lebih dari dua akun di media sosial Instagram.

Logo Instagram | wall.alphacodres.com

Karena sudah membahas tentang keluhan di media sosial sebagai narsis atau katarsis. Entah mengapa saya ingin membahas kepemilikan akun ganda dalam Instagram, terutama Generasi Z.

Second account di media sosial Instagram Gen Z bisa dibilang memiliki jenis dan fungsi yang beragam. Terkadang akun kedua Instagram Gen Z bisa dinikmati sebagai 'sajian drama' karena postingannya yang unik.

Terdapat berbagai alasan mengapa seseorang memiliki akun kedua di media sosialnya, alasan yang diberikan ada yang terdengar bagus dan ada juga yang terdengar aneh. Walaupun terdengar aneh ya terserah saja karena kita tidak berhak melarang mereka.

Harus saya akui terkadang memang ada second account yang bermanfaat untuk diikuti dan ada juga yang tidak terlalu bermanfaat, bahkan ada juga yang merugikan. Selera menikmati drama yang berbeda-beda di Instagram menjadi alasannya.

Saya tidak akan membahas tujuan akun tersebut dibuat untuk apa. Karena tujuan hidup seseorang memang berbeda-beda, mungkin dengan membuat second account, orang tersebut dapat lebih mudah untuk meraih tujuan hidupnya.

Second Account Instagram Privasi atau Ekspresi

Akun kedua Instagram memang menimbulkan pertanyaan. Ada yang bilang akun kedua Instagram adalah sebuah privasi ada juga yang mengatakan untuk mengekspresikan diri, entah itu hobi atau kesenangan lainnya.

Menurut saya sebuah akun kedua yang bertujuan untuk menjaga privasi agar lebih aman agak kurang tepat, membagikan hal-hal hanya kepada seseorang yang dikenal dan diinginkan saja memang boleh-boleh saja.

Tapi dengan memiliki dua akun Instagram berarti kita memiliki dua rumah. Dalih ingin menjaga privasi tapi nyatanya malah kita membangun rumah lagi.

Anggap saja rumah pertama siapa saja boleh masuk kedalamnya, sedangkan rumah kedua hanya orang-orang tertentu dan yang diberi izin saja yang diperbolehkan masuk.

Daripada menjaga satu rumah, kita malah memiliki dua rumah yang harus dijaga, walaupun yang satunya bisa dibilang lebih privat. Menurut saya ini akan memicu ketidakamanan privasi meningkat sebanyak dua kali lipat.

Bayangkan ada sesorang yang menyamar menjadi teman dekat atau artis yang tiba-tiba mengikuti akun kedua Instagram. Pasti dengan cepat pemilik akun langsung memberi izin untuk mengikutinya dengan begitu orang tersebut sudah masuk ke akun kedua Instagram.

Belum lagi adanya ancaman hacker. Memiliki satu rumah akan beresiko lebih kecil dari pada memiliki dua rumah bukan? apalagi jika rumah tersebut sangat mencolok dan saling keterkaitan (seperti memasang link untuk menandakan  bahwa pemilik memiliki dua akun) atau memasang foto jelas, dan memberi petunjuk di bio akun kedua.

Beruntunglah jika pengikut akun kedua Instagram hanya teman terdekat, hey jangan salah kids. Emang seberapa tahu kita dengan kehidupan seorang teman yang bertemu mungkin hanya saat bermain, kuliah, atau di organisasi.

Teman dekat yang mengikuti akun kedua Instagram juga dapat berpotensi menimbulkan masalah. Apakah kalian yakin saat terdapat tanda online di Instagram yang sedang memegang gawai adalah benar-benar teman dekat kalian?

Bisa saja itu orang lain, keluarganya, teman lainnya, atau bahkan malah pacar atau kekasihnya. Itu semua tidak menutup kemungkinan kids.

Saya lebih setuju bahkan saya mendukung jika akun kedua Instagram untuk mengekspresikan hobi atau berbisnis daripada yang beralasan untuk sekedar privasi. Kalau punya hobi sepuluh ya udah bikin saja sepuluh akun. Wkwkwk.

Menurut saya, salah satu cara terbaik untuk menjaga privasi di media sosial adalah tidak memiliki privasi di media sosial, buat saja akun kosongan tanpa foto profil, tanpa postingan, tanpa setingan privasi, dan tanpa bio, hehe. Atau gunakan Instagram sewajarnya saja.

Atau jika ingin lebih privasi hapus saja akunnya kemudian uninstal Instagram. Jika fungsinya untuk menyimpan momen kenapa tidak di google drive atau di flasdisk biar lebih aman dan privasi? 

Mungkin saya akan mendapat jawaban yang kurang enak saat mempertanyakan ini secara langsung. Saya juga tidak berhak mengatur hidup seseorang. Karena sebenarnya itu semua bukan tentang privasi tapi validasi orang terdekat.

Misteri dan Keunikan Akun Kedua

Akun kedua Instagram selalu memiliki keunikan atau bahkan sebuah misteri. Saya tidak tahu apakah second account seseorang merupakan sebuah alat ekspresi atau suatu identitas ganda.

Logo Instagram Smartphone | invetopedia.com

Jika menerka-nerka mungkin kah akun kedua Instagram ini dibuat pemiliknya hanya untuk pelarian saja? atau mungkin untuk stalking saja, atau ada maksud terselubung lain?

Maksud saya begini, misal ada sebuah second account yang sudah jelas bahwa akun tersebut merupakan akun hobi atau yang tadi dibilang privasi. Jadi apakah akun tersebut memang benar-benar dibuat untuk itu?

Misal terdapat akun pecinta reptil, bisa saja akun tersebut sebagai alat terselubung sebagai media perantara jual beli ilegal. Atau akun keduanya bisa saja bersifat untuk pengalihan saja.

Kita tidak tahu apakah akun kedua berfungsi untuk menjelajah dunia atau mungkin mengikuti tren semata. Lebih mengerikan lagi akun kedua berfungsi untuk menyembunyikan kecacatan sosial mereka.

Saya juga tidak tahu apakah bagi mereka satu akun Instagram cukup untuk menunjukan kepribadian. Ataukah mereka benar-benar membutuhkan lebih dari satu akun untuk terlihat.

Menyembunyikan diri atau hanya menampilkan versi yang diinginkan pada akun Instagram mungkin juga tidak masalah. Pada dasarnya saat memiliki akun lebih dari satu, seseorang tetap saja memiliki satu ego.

Terkadang kebingungan identitas saat mengeksplorasi diri pada akun kedua bisa saja terjadi. Begitulah dualitas identitas.

Mungkin itulah keluh kesah dan pengamatan sok tau saya tentang dua akun Instagram yang dimiliki seseorang. Wkwkwk. Asalkan kalian senang dan tidak merugiakan terserah kalian saja. Ini cuma opini ges gk usah serius ya bacanya.

Ide ini muncul saat teman saya tiba-tiba menanyakan lewat WhatsApp tentang sebuah akun instagram yang tidak dikenal sudah lama mengikutinya. Semoga harimu menyenangkan, nos vemos amigos.