Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menanggapi Postingan Kepribadian Saya Menurut MBTI. Beginilah Pandangan Orang tentang ISTP

Hola, bienvenido. Banyak yang harus dikerjakan, tapi saya tetap akan menulis suatu tanggapan atau tulisan yang lagi-lagi berkaitan dengan MBTI.

Setelah sebelumnya saya pernah membagikan sebuah tulisan berjudul "Kepribadianku Berdasarkan MBTI: ISTP dan INTP Semuanya Sama Saja" yang dalam tulisan tersebut terdapat komentar beragam didalamnya. Nah kali ini saya akan menanggapi itu.

ISTP (Si pengamat Praktis)
MBTI ISTP - akademiproduktif.com

Jadi gini amigos. Setelah sebelumnya saya membuat tulisan tentang kepribadiaan saya menurut MBTI, saya menanyakan kepada beberapa teman-teman saya yang lebih mengetahui tentang MBTI. Saya menanyakan. " Menurutmu aku ini memilki kepribadian seperti apa?"

Walaupun sebenarnya itu pertanyaan gabut tapi ada beberapa yang menjawabnya dengan serius. Tapi kebanyakaan dari mereka banyak yang tidak tau tentang kepribadianku menurut MBTI. Tapi setelah aku memberitahu bahwa tes terakhirku adalah ISTP banyak yang bilang itu sangat pas.

Saya tau itu mungkin pertanyaan yang tidak penting untuk dijawab, tapi saya hanya ingin tau saja. 

Dari tanggapan langsung dan tidak langsung tentang ISTP yang telah dilontarkan kepada teman saya dan komentar pada tulisan sebelumnya terdapat bermacam-macam pandangan tentang kepribadiaan ISTP ini.

Tanggapan Tentang MBTI ISTP

Saya menemukan komentar yang sangat panjang pada tulisan sebelumnya tentang ISTP. Tidak hanya panjang tapi juga tersetruktur dengan rapi. berikut komentarnya:

kepribadian ISTP adalah

Sangat panjang bukan? Terserahlah tapi menurut saya itu hal yang baik. Pandangan seseorang mengenai orang lain pasti akan selalu berbeda-beda. Dan yang ditulis menurut saya masih bersifat sangat umum.

Saya ingin sedikit mengoreksi, bisa saja beberapa benar, tapi bisa salah juga, tidak juga semuanya benar dan salah.

Malas berbicara mungkin benar. Untuk saya sendiri, saya tidak keberatan jika terdapat teman atau keluarga yang duduk disebelah saya sedangkan kami tidak membicarakan apapun. Saya merasa biasa saja. Jika memang tidak ada topik ya sudah, diam lebih baik. Gampangnya gak terlalu suka basa-basi apalagi ghibah.

Untuk sifat tertutup sebenarnya tidak juga. Saya bisa terbuka jika orang itu tertutup, saya tertutup jika orang itu memiliki sifat yang terbuka. Tapi semua itu tergantung waktu dan hubungan juga. Sebisa mungkin saya menjaga privasi diri saya sendiri dan orang-orang disekitar yang kiranya tidak mengenakkan sedikit apa pun itu.

Mungkin saya pernah kebablasan atau keceplosan, jika itu terjadi saya akan berhenti berbicara, saya tidak akan berbicara terlalu jauh. Saya sebisa mungkin berkomitmen untuk menjaga setiap sifat atau kebiasaan buruk, rahasia, kesedihan, dan hal penting yang dimiliki oleh orang disekitar saya dan saya sendiri.

Karena dengan itu saya dapat memiliki banyak informasi dari satu orang ke orang lainnya dengan tidak terpengaruh oleh opiniku terhadap orang lain. 

Saya juga merasa tidak masalah jika ada teman atau orang lain yang mengatakan secara langsung atau tidak langsung bahwa ISTP adalah MBTI yang tidak memiliki perasaan, atau saya tidak memiliki perasaan, itu adalah pandangan mereka, saya mungkin dapat dengan mudah membalas perkataan tersebut tapi mungkin orang itu akan sakit hati.

Tapi jika orang itu mengucapkan hal tersebut secara terus menerus atau mungkin saya sudah merasa terganggu dengan sebuah ucapannya maka saya akan membalasnya, tapi tenang saja itu sangat jarang terjadi. Mungkin saya akan membalas dengan perkataan yang intinya:

"Ok, si paling berperasaan, dengan mengucapkan seperti itu apakah dirimu sadar siapa yang tidak punya perasaan sekarang. Lain kali jangan hanya menggunakan perasaanmu gunakan juga otakmu, gunakanlah keduanya" kurang lebih seperti itu wkwkwkw.

Jadi maksud saya, ayolah kita semua ini sudah besar, kita manusia yang terus bertumbuh, belajar, berproses, bersosialisasi, berpikir, beradaptasi, merenung, dan manusia itu dapat berubah.

Jadi jangan menjudge orang, apalagi menggeneralisasi kebaikan terlebih keburukan dari MBTI, that's not entirely true bro. Contoh "la ini ni si ENFJ si paling nyari validasi" atau apalah jadi stop bro. Jangan biarkan hal itu melekat dipikiran.

Sarkas dan fluktuatif mungkin benar wkwkwk ingat, yang terpenting semua itu tergantung circlenya atau sedang berhadapan dengan siapa.

Untuk bagian menunda pekerjaan setelah itu terburu-buru, lagi-lagi saya harus mengatakan itu mungkin benar. Tenang, saya tetap akan mengerjakannya.

Terkadang saya bisa bilang "santai" dengan keadaan yang memang benar-benar santai, tapi bisa juga bilang "santai" saat dikejar deadline atau sedang ribet-ribetnya. Sampai pikiran dikepala isinya seperti lomba debat.

Saya dan banyak orang pasti setuju, bahwa kepercayaan itu mahal harganya. Menurut saya mungkin sangat-sangat mahal. Saya tidak terlalu curiga, tapi saya tidak terlalu mudah percaya juga.

Intinya adalah, saya selalu membuka kepercayaan saya kepada orang lain. Saya bisa mempercayai siapa saja. Tapi untuk tingkatan tertinggi untuk berbagi cerita dengan orang lain saya rasa untuk saat ini tidak ada. Saya memepercayai orang pada bagian-bagian tertentu saja.

Alasan sederahana saya jarang berbagi cerita kepada teman atau seseorang adalah, karena teman saya juga punya teman. Untuk berbagi cerita dan menjaga sebuah informasi, saya merasa lebih aman jika bercerita dengan seorang laki-laki daripada perempuan.

Selanjutnya menanggapi poin perasaan yang mati, itu menurut saya sangat lucu sekali wkwkwkwk. Saya rasa semua orang memiliki perasaan, ok lah mungkin kebanyakan orang yang mengetahui MBTI menganggap ISTP tidak memiiki perasaan.

Mungkin ISTP menurut saya memilih menjadi tidak peka terhadap sesuatu, sebenarnya dia itu tau, orang dengan keperibadiaan ISTP bukanlah robot, dia juga manusia yang memiliki perasaan, saat seseorang memilih unuk tidak peka pasti memiliki alasannya tersendiri bukan.

ISTP tidak ingin berpura-pura peka. jadi saat dia memilih untuk peka atau bertindak maka itu adalah sesuatu kejujuran dari lubuk hati yang paling dalam. Kebanyakan ISTP adalah menghargai kejujuran. Tapi ingat semua tergantung orangnya juga.

Atau bisa saja menolong orang karena hanya ingin membantu orang saja tidak ada lebihnya. Saya pernah baca di sebuah web bahwa ISTP bisa dibilang mempercayai karma, jadi misal sekarang sedang susah, dia sanggup menerima hal itu karena itu semua pasti ada kaitanya dengan sebab dan akibat.

Setahu saya ISTP juga menjunjung tinggi keadilan. Menurut saya ini juga benar, ini juga yang menjadi pertimbangan seorang ISTP bertindak. Terkadang saya pernah berpikir "Terkadang saya membalas chat WA teman saya dengan cepat, tapi kenapa saat ada anggota keluarga saya mengirim chat kadang saya tidak bisa membalasnya dengan cepat". Lalu seketika itu kemudian merasa bersalah.

Berbuat kebaikan pada ISTP itu mudah di ingat tapi juga mudah dilupakan, tapi saat berbuat tidak baik, dia akan menghilang dari line sementara tapi tetep kembali lagi dan melupakan itu semua. Walaupun cuek ISTP adalah salah satu MBTI yang paling tidak pendedam. Ya karena terlau cuek, buat apa juga dendam, mungkin begitu kali ya. 

Untuk poin positif sepertinya tidak perlu untuk dijelaskan. Biar cepet saya anggap benar semua saja wkwkwkw. SI YU.

1 komentar untuk "Menanggapi Postingan Kepribadian Saya Menurut MBTI. Beginilah Pandangan Orang tentang ISTP"

  1. ISTP dan MBTI aja saya jarang denger mas..dan gak pernah ikut tes nya,jadi saya gak tau saya ini termasuk yg mana, kalau menyangkut pribadi saya sih tipe yg gak terlalu banyak ngomong,sukanya mengamati dulu atau mikir dulu kalo mau ngomong,takutnya salah, suka gak enakan dan susah bilang enggak, yg akhirnya buat saya susah sendiri, dan saya paling males kalo berkonfrontasi dengan seseorang, lebih milih menghindar,bukan karena takut tapi males aja kalo di perpanjang....komentar nya emng panjang dan kayaknya si mas nya itu paham banget sampe begitu runut dan terstruktur hehe

    BalasHapus